Senin, 18 Februari 2013

RENDAH HATI

Rendah Hati
Rendah hati mungkin adalah sebuah kata yang hampir hilang dari perbendaharaan bahasa kita. Hampir setiap hari kita mendengar atau menyaksikan betapa para pemimpin kita, para elite politik dan pejabat publik menunjukkan arogansi kekuasaan atau jabatannya. Pertikaian politik di antara pemimpin sesungguhnya telah memberi gambaran yang jelas tentang betapa mereka sungguh merasa dirinya paling benar, paling mewakili rakyat, dan paling mengerti persoalan.
Demikian halnya dengan para pakar dan pengamat politik, ekonomi dan sosial. Semuanya berlomba-lomba untuk memberikan komentarnya kepada publik dengan rasa diri paling benar dan orang lain paling salah. Kita memang tidak perlu mengatakan bahwa saudara kita itu tinggi hati, sombong, high profile, arogan, selalu ingin dihormati dan diistimewakan, tidak mau mendengar, tidak mau melayani, karena hal itu sama dengan kita juga tidak memiliki kerendahan hati.
Kerendahan hati merupakan merupakan salah satu bahan (ingerdients) yang paling penting dalam karakter seseorang yang telah menemukan jati dirinya, di samping integritas, pasrah, rela memaafkan dan pengendalian diri. Mengenai topik integritas, dan rela memaafkantelah dibahas dalam rubrik Mandiri beberapa waktu lalu. Sedangkan topik pasrah akan dibahas dalam edisi mendatang.
Kerendahan hati juga merupakan salah satu indikator dari tingginya kecerdasan spiritual seseorang. Seorang yang tidak bisa menunjukkan sikap atau karakter rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan dirinya. Dari hasil riset yang dilakukan oleh Gay Hendrick, PhD  dan Kate Ludeman, PhD terhadap 800-an manajer perusahaan yang mereka tangani selama 25 tahun, salah satu kesimpulannya adalah bahwa para pemimpin yang berhasil membawa perusahaan atau organisasinya ke puncak kesuksesan biasanya adalah orang yang memiliki integritas, mampu menerima kritik, rendah hati, dan mengenal dirinya dengan baik. Para pemimpin yang sukses ini ternyata memiliki kecerdasan spiritual yang jauh lebih tinggi dari manusia rata-rata. Mereka justru adalah manusia yang rendah hati.
Berikut ini adalah sejumlah karakteristik atau ciri-ciri dari seseorang yang memiliki sifat rendah hati. Jika kita memiliki salah satu saja dari ciri-ciri ini, berarti kita memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik dibanding kita tidak memilikinya
  • Mau melayani
  • Memandang setiap individu Unik, istimewa dan Penting
  • Mau mendengar dan menerima kritik
  • Menang tanpa ngasorake, ngalah tapi ora kalah
  • Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf 
  • Rela memaafkan
  • Lemah lembut dan penuh pengendalian diri
  • Mengutamakan kepentingan yang lebih besar

Sabtu, 02 Februari 2013

Sampah Adalah Musuh Terbesar Lingkungan

Sampah Adalah Musuh Terbesar Lingkungan

 
HALO BRAY!!!, saya akan menghimbau anda semua bahwa sayangilah bumi kita. kita rawatlah mereka

musim penghujan yang menyebabkan banjir dan genangan air menjadi tempat sempurna bagi nyamuk untuk berkembang biak. Jika populasi nyamuk berkembang pesat, dikhawatirkan akan muncul penyakit demam berdarah yang menyerang Anda dan keluarga. Untuk itu, penting bagi Anda untuk menjaga lingkungan tetap bersih agar nyamuk tidak berkembang biak.

Penyakit demam berdarah pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan, terutama pada tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan saat musim hujan banyak sampah yang berserakan terbawa banjir, misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu yang dapat terisi air, dan terjadi genangan untuk beberapa waktu.

Genangan air dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat. Untuk itu Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

Selain itu, agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala  panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.